Senin, 12 Maret 2012

Contoh Pengaruh Teknologi dalam kultur kita

Tron Legacy
Pernahkah Anda melihat film dengan teknologi tinggi yang digunakan. Nah, dalam film yang berjudul "Tron Legacy" ini dibuat dengan teknologi tinggi. Masih banyak film-film lain yang menggunakan teknologi tinggi namun disini saya akan membahas tentang film Tron Legacy.


Singkat cerita, Sam Flynn, seorang anak yang ditinggalkan ayahnya Kevin Flynn secara misterius, membuatnya terobsesi menemukan sang ayah hingga ia berumur 27 tahun. Kekecewaan terhadap ayahnya membuat Sam menghabiskan waktu seumur hidupnya berkutat dengan komputer dan teknologi dunia virtual canggih. Kevin Flynn dikenal sebagai perancang video game terkemuka di dunia yang memiliki perusahaan game Encom.

Saat ia mendapatkan sebuah sinyal dari pager lama milik ayahnya, ia berpaya mencari ayahnya sehingga tersedot ke dunia digital Tron yang dibuat ayahnya. Di Tron, Sam dipaksa bertarung seperti di dalam sebuah game melawan jagoan-jagoan dunia digital. Tiba-tiba wanita cantik bernama Quorra menyelamatkanya dan membawanya bertemu dengan sang ayah di tempat persembunyiaanya yang sudah ia tinggali selama bertahun-tahun. Ingin tahu lebih lanjut silahkan lihat filmnya. 





Teknologi yang digunakan adalah teknologi digital. Dimana seseorang bisa masuk dalam sebuah game dan disana dia dapat membuat apapun yang akan dia buat seperti membuat orang, kendaraan, kota dan sebagainya, layaknya sang pencipta. Dalam pembuatan sesuatu orang tersebut dapat langsung membuatnya tanpa alat apapun seperti menekan pada sebuah layar touch screen dan itu ada di setiap bagiannya. Kemudian dalam film ini juga menggunakan efek spesial dengan efek cahaya yang ditimbulkan baik di pakaian mereka maupun di kendaraannya.

Apa itu Speaker dan Sejarahnya

Di zaman yang serba modern ini pastinya teknologi semakin berkembang dengan pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut semua orang bergantung dengan teknologi. Setiap harinya kita tak lepas dengan yang namanya teknologi. Contoh teknologi yang akan saya bahas dalam kehidupan sehari - hari ini adalah speaker. Biasanya kita temukan speaker dalam handphone, laptop dsb.

Speaker atau dalam Bahasa Indonesia adalah pengeras suara yaitu sebuah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput. Dalam setiap sistem penghasil suara, penentuan kualitas suara terbaik tergantung dari speaker itu sendiri. Speaker yang kualitasnya bagus apabila alat tersebut mampu atau dapat menyimpan dengan kualitas yang tinggi, lain halnya dengan speaker yang kualitasnya rendah tetap saja hasil suaranya tidak bagus. Sistem pada speaker adalah suatu komponen yang membawa sinyal dalam bentuk sinyal elektronik, menyimpannya dalam CD, tape, dan DVD, lalu mengembalikannya lagi ke dalam bentuk suara aktual yang dapat kita dengar. Speaker adalah teknologi yang menajubkan yang memberikan dampak yang sangat besar dalam budaya kita. Namun, disamping itu sebenarnya speaker hanyalah sebuah teknologi yang sangat sederhana.

 


Sejarah Speaker
Pertama kali loudspeaker elektrik dipatenkan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 yang terpasang pada telepon miliknya. Kemudian apa yang sudah diciptakan oleh Alexander Graham Bell diperbaiki oleh Ernst Siemens pada tahun 1877. Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah desain speaker menggunakan kompresor udara yg kemudian dijual kepada Charles Parsons dan mendapat hak paten di Inggris sebelum 1910. Perusahaan Victor Talking machine Company and Pathe sudah memproduksi records players yang menggunakan compressed air loudspeaker. Akan tetapi, desain ini masih kurang bagus karena rendahnya kualitas suara sehingga tidak dapat memperbesar volume suaranya. Pada tahun 1924, Chester W. Rice dan Edward W. Kellogg mengubah penyesuaian parameter getaran pokok akibatnya perpindahan sistem yang terjadi pada frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan yang sebelumnya. Kemudian ditemukan pita loudspeaker untuk pertama kali oleh Dr  Walter H. Schottky dan untuk pertama kalinya speaker tersebut menggunakan elektromagnet sehingga suara yang dihasilkan sangat keras.

Namun pada waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan oleh kebanyakan orang karena harganya yang mahal. Lilitan dari sebuah elektromagnet disebut bidang lilitan atau dasar lilitan. Reaksi AC telah dilemahkan oleh lilitan penghambat listrik. Kemudian, frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga terdengar dengungan yang berkekuatan besar dari sebuah audio device.

Sumber :